Washington - Biro Intelijen Federal Amerika Serikat atau FBI
berhasil menyelamatkan lebih dari 100 remaja yang bakal dilibatkan
dalam perdagangan manusia sebagai budak seks dan eksploitasi lainnya.
Mereka diambil dari 70 kota di Amerika Serikat.
Dalam penjelasannya kepada media massa, Senin, 29 Juli 2013, FBI
mengatakan, dari hasil penggerebekan di lebih dari 70 kota di AS,
petugas menahan 150 germo dan sejumlah orang lainnya serta menyelamatkan
105 korban budak seks berusia anak-anak.
"Ini merupakan aksi terbesar FBI dalam menyelamatkan anak-anak korban
perbudakan seks," kata Ronald Hosko, Asisten Direktur FBI di Divisi
Investigasi Kriminal, Senin, 29 Juli 2013.
Dia melanjutkan, anak-anak yang menjadi korban perbudakan seks itu berusia 13-17 tahun, hampir semuanya berasal dari keluarga berantakan.
Menurut FBI, anak-anak itu dengan mudah direkrut oleh mucikari
lantaran mereka muncul melalui situs internet. Selanjutnya mereka
dijajakan ke hotel, motel, tempat pemberhentian truk, serta ke
tempat-tempat lainnya. "Para pelaku (germo) akan dijerat dengan pasal
kejahatan perdagangan manusia," ucapnya.
Pada aksi penggerebekan, jelas Hosko dalam acara jumpa pers, Senin, 29 Juli 2013, mereka melibatkan berbagai unit penegak hukum.
Diperkirakan sebanyak 240 ribu anak-anak di Abang Sam telah menjadi
korban ekspolitasi seks. Hosko menerangkan, dia berharap FBI akan fokus
pada perbudakan seks. "Ancaman inilah yang merampas anak-anak kita,"
terang Hosko.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar